SOLA GRACIA

Efesus 2; 8-9: Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.



Rabu, 14 Juli 2010

Manusia Diselamatkan Oleh Iman

Melihat kondisi bangsa dan negara kita bahkan dunia ini, apa yang tertulis di dalam Alkitab sudah digenapi, hal ini menunjukkan bahwa kesudahan zaman ini sudah semakin dekat. Bahkan akhir zaman bagi pribadi kita masing2 kita sendiri tidak tahu. Itu sebabnya Firman Tuhan mengatakan Kedatangan Tuhan seperti Pencuri di tengah malam. Hal ini bukan menunjuk kepada waktu (tengah malam) tetapi lebih condong kepada waktu yang tidak kita duga2. Karena itu siap tidak siap kita harus ada pada masa itu. Jikalaulah hal itu terjadi pada kita saat ini. Izinkan saya bertanya: Pertama: Seandainya Bapak/ Ibu Saudara meninggal dunia malam hari ini, apakah Bapak/ Ibu yakin PASTI masuk sorga………..Kedua: Seandainya Bapak/ Ibu Saudara meninggal dunia dan berdiri di tahta penghakiman Allah, lalu Allah bertanya “Mengapa AKU mengizinkan engkau masuk ke surgaku? Apa jawaban saudara..??

Efesus 2: 8-9
Sebab Karena Kasih Karunia Kamu Di Selamatkan Oleh Iman, Itu Bukan Hasil Usahamu, Tetapi Pemberian ALLAH. Itu Bukan Hasil Pekerjaanmu, Jangan ada Orang yang Memegahkan Diri (Terjemahan Baru)

Allah mengasihi kalian, itu sebabnya Ia menyelamatkan kalian karena kalian percaya kepada Yesus. Keselamatan kalian itu bukanlah hasil usahamu sendiri. Itu adalah anugerah Allah. Jadi, tidak ada seorang pun yang dapat menyombongkan dirinya mengenai hal itu. (Bahasa Indonesia Sehari-hari)

Ada pengajaran yang salah selama ini yang di ajarkan di sekolah minggu: “Orang Baik Masuk Surga dan Orang Jahat Masuk Neraka”. Bahkan hal ini sudah mendarah daging di tengah masyarakat sehingga sangat sering kita mendengarkan bahwa: Berlakulah baik atau berbuat baiklah supaya kamu nanti masuk surga atau hal yang lainnya lagi. Tapi apakah seperti itu sebenarnya…?? Tidak. Firman Tuhan berkata tidak.

Sesungguhnya Anugerah Hidup Kekal itu adalah sebuah hadiah dan pemberian Cuma-Cuma kepada orang yang tidak layak. Kalau dalam Bahasa Inggris hadiah ini diterjemahkan dengan God's unmerited favor atau pemberian yang tidak layak kita terima. Mengapa??? Karena kita menerimanya saat kita masih berdosa.
Tapi kendatipun demikian kita seringkali berpikir bahwa untuk memperoleh anugerah (kepastian hidup kekal) itu kita harus berbuat baik. Saya mau memberikan analogi seperti ini. Misalkan dalam satu hari kita berbuat kesalahan (dosa) hanya tiga kali dalam sehari, tentunya ini menunjukkan kita sebagai orang yang paling baik. Dengan dosa 3 kali sehari dalam satu bulan kita sudah memiliki dosa sebanyak 90 kali, dalam sebulan 1080 kali atau kita genapkan saja menjadi 1000 kali. Kalau Tuhan memberikan kita kesempatan hidup selama 70 tahun maka sepanjang hidup kita kita memiliki kesalahan sebanyak 70.000 dosa. Firman Tuhan dalam Matius 5; 48 berkata “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Seperti apakah tuntutan sempurna tersebut…?? Saya mau ilustrasikan seperti ini. Misalkan suatu hari Bapak/ Ibu ada 10 orang berkunjung ke rumah saya. Lalu saya hendak menjamu Bapak/ Ibu saudara dengan nasi goreng special dan telor dadar. Pada saat saya asyik memecahkan telor ini kedalam baskom, satu persatu telor saya pecahkan hingga telor kesembilan semuanya bagus, tapi apa yang terjadi dengan telor kesepuluh..?? Telor kesepuluh ternyata sudah busuk dan tercampur ke sembilah telor yang lainnya. Sebagai tuan rumah yang baik, apakah hal ini masih layak saya sajikan untuk bapak dan ibu..?? Tentu tidak. Kalau untuk manusia saja tidak layak, apalagi untuk Tuhan…?? Satu dosa saja menghancurkan semua perbuatan baik kita, satu kesalahan saja dalam hidup kita membuat kita tidak layak lahi untuk masuk sorga. Yakobus 2 : 10 "Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian daripadanya, ia bersalah terhadap seluruhnya". Dengan demikian perbuatan baik, ibadah dan pelayanan kita tidak bisa menjamin kita masuk sorga, bahkan FirTu mengecam keras akan hal ini, dalam Yeremia 17: 5 berkata: Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia...
Nah, dengan demikian jelas bahwa perbuatan baik tidak bisa kita andalkan untuk memperoleh anugerah hidup kekal tersebut.

Pengorbanan Tuhan Yesus
Yohanes 3:16 berkata Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang PERCAYA kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Mari kita garis bawahi kata kuncinya yaitu PERCAYA

Ketika Adam jatuh dalam dosa, Sorga sudah tahu bahwa Tuhan Yesus akan naik di Kayu Salib untuk menyelamatkan manusia. Bapak/ Ibu tentu sudah pernah menyaksikan film: The Passion of the Christ. Film ini menggambarkan sangat dekat fakta sebenarnya dalam penyaliban Tuhan Yesus. Ketika Tuhan Yesus di perhadapkan dengan algojo2 yang akan menyiksa/ mencambuki dia. Cambuk yang digunakan pada zaman itu bukanlah seperti cambuk yang sering kita lihat selama ini, tapi yang ujungnya dicantolkan/ dikaitkan besi atau tulang, sehingga setiap kali cambuk ini dicambukkan akan tertancap dan mengoyak tubuh Tuhan Yesus. Bapak/ Ibu menurut penelitian ternyata orang yang mencambuki ini adalah tentara2/ algojo2 yang sudah setengah gila dan yang sudah tidak berperasaan lagi. Orang2 yang sedemikian beringasnyalah yang mencambuki Tuhan Yesus saat itu.

Ketika Tuhan Yesus di salibkan. Masih menurut penelitian bahwa kayu salib yang dipergunakan untuk menyalibkan Tuhan Yesus adalah kayu yang masih kasar, dan hal ini tentunya sangat masuk akal karena pada zaman itu belum ada ketam untuk menghaluskan kayu. Lalu Tuhan Yesus di salibkan bukan pada telapak tangan, tetapi pada pergelangan tangan dimana banyak urat nadi yang sangat menopang kekuatan tangan, dengan paku yang besar kemungkinan besar urat nadi Tuhan Yesus juga putus dan kakinya dipaku pada atas kakinya dengan saling menginjak.

Dengan posisi seperti ini kekuatan Tuhan Yesus dalam menopang tubuhnya akan berganti-ganti dan tidak stabil. Kalau Dia menopang kekuatan tubuhnya di kakinya, maka berat badanya akan mengakibatkan luka yang semakin besar di kakinya. Saat Dia menopang kekuatan tubuh-Nya di punggungnya maka bekas cambukan yang masih menganga akan semakin menyakitkan. Dan saat Dia berganti menopang kekuatannya di tangannya, maka paku yang besar tersebut akan mengakibatkan luka yang semakin besar dan bisa mematahkan tulang2 di pergelangan tangan-nya. Saya bahkan pernah mendengar dari kesaksian Hamba Tuhan mengenai hal ini, dia berkata bahwa dengan keadaan yang sedemikian Tuhan Yesus akan sangat kesulitan ketika bernafas bahkan menambah penderitaan tersendiri setiap kali Dia menarik dan membuang nafas.

Bapak/ Ibu bayangkan betapa menderitanya Tuhan Yesus saat itu. Hal itu dilakukan-Nya untuk menebus dosa Bapak/ Ibu dan saya. FirTu dalam II Kor 5: 21 berkata “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” dan pengorbanan yang Tuhan Yesus lakukan adalah sempurna. Sebelum Tuhan Yesus menghembuskan nafas terakhir Dia berkata dalam Yohanes 19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya”. Kata sudah selesai disini diterjemahkan dari kata TETELESTAI yang artinya dosa kita yang dahulu, saat ini dan yang akan datang telah lunas ditanggug-Nya di kayu salib dan pengorbanannya sempurna.

Iman Yang Menyelamatkan
Apa yang kita butuhkan untuk memperoleh anugerah keselamatan/ anugerah hidup kekal yang Tuhan Yesus tawarkan…??? Iman
Yohanes 6: 47 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal”. Di dalam bahasa inggris kata percaya ini diterjemahkan dengan “who adheres to, trusts in, relies on, and has faith in Me” (Bertahan, Percaya, Bersandar dan Memiliki Iman), dialah yang memiliki hidup yang kekal, saat ini. Iman percaya seperti apa yang kita butuhkan untuk meresponi tawaran ini??, saya akan meberikan ilustrasi seperti ini: Sekitar tahun 1860-an ada seorang pemain akrobat terkenal bernama Jean François Gravelet-Blondin alias Charles Blondin yang dapat berjalan diatas tali yang direntangkan sepanjang air terjun Niagara. Diantara penonton ada yang sudah pernah menyaksikan atraksi Blondin sebelumnya tetapi banyak juga yang belum. Blondin telah melakukan dua kali atraksi, yang pertama berjalan diatas tali tanpa membawa beban dan yang kedua dengan mendorong kereta satu roda berisi pasir dengan selamat, sehingga kedua tipe penonton itu percaya akan kemampuan Blondin. Untuk atraksi terakhir Blondin akan melintasi tali itu dengan menggendong manusia. Asisten Blondin bertanya kepada penonton, " Apakah anda percaya Mr.Blondin dapat menyeberang dengan selamat sambil menggendong manusia? " Para penonton berseru " Ya, dia mampu, kami percaya itu! " Kemudian sekali lagi sang asisten bertanya " Kalau begitu...siapa yang bersedia digendong oleh Mr.Blondin ? " Semuanya terdiam dan tidak ada yang bersedia, akhirnya ada seorang anak yang mau menjadi sukarelawan dan dibawa menyeberang dengan selamat.

Ternyata anak tersebut adalah anak Blondin. Apa yang membedakan anak tersebut dengan penonton yang lain? Penonton yang lain hanya percaya dimulut dan diakal saja tetapi anak tersebut percaya bukan dimulut dan akal saja melainkan mempercayakan diri sepenuhnya kepada bapaknya yang sudah sangat dikenalnya dengan baik. Jadi iman yang menyelamatkan bukan percaya hanya dimulut atau setuju diakal saja, melainkan percaya dan hanya mengandalkan Yesus saja sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi anda.
FirTu dalam Roma 10:9 mengatakan “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan”.


Undang Tuhan Yesus Masuk Dalam Hidupmu
Saya mengundang Bapak/ Ibu semua untuk masuk dalam Doa Pribadi. Mari renungkan akan hidupmu selama ini. Mohonkan ampun di hadapan Tuhan akan dosa2mu, dan undang Dia masuk dalam hidupmu. Anda bisa mengucapkan doa ini:
Terima kasih Tuhan Yesus buat Firman-Mu saat ini, saya menyadari siapa diri saya selama ini saya adalah orang yang penuh dengan dosa, saya mohon pengampunan dari Tuhan Yesus. Saat ini saya percaya Tuhan hanya dengan Iman dan Percaya maka saya memperoleh anugerah hidup kekal yang Tuhan tawarkan, saya menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya secara pribadi dan saya mengundang Engkau masuk dalam hidup saya, saya mau berbalik dari hidup saya selama ini dan hanya mengikut Tuhan Yesus saja.


Mengucap syukur-lah
Lalu bagaimana dengan perbuatan baik?? Perbuatan baik hanya ungkapan syukur atas Anugerah hidup kekal yang tidak ternilai harganya yang telah Tuhan berikan kepada kita. Kalau bapak/ibu menerima hadiah tentu bapak ibu akan berterima kasih kepada orang yang memberikan hadiah tersebut. Semakin besar hadiah yang kita terima diakui atau tidak maka ungkapan terima kasih kita akan semakin besar. Kalau untuk hadiah yang fana saja kita mau berterima kasih apalagi untuk Hidup yang Kekal, maka kita lebih dan lebih lagi mengucap syukur kepada Tuhan, dengan Ibadah, Doa, Persekutuan yang teratur dan intim dengan Tuhan, pelayanan, memberikan persepuluhan dan sebagainya. Hal ini adalah bukti atau buah dari keselamatan kita. Filipi 2: 12-18 yang sering kita baca, hal ini menunjuk kepada bukti/ buah dari keselamatan yang kita terima.

Tidak ada komentar: