Yohanes 1: 1-5,10-14
Yohanes 1: 1,2,14
(1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.(2) Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.(14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Sangat sering kita mendengar penyangkalan2 bahawa Yesus Kristus adalah Allah, dari ayat di atas dapat saya jelaskan bahwa Yesus Kristus adalah Allah (walaupun dalam kesempatan ini, saya tidak sedang membahas ke-Ilahian Yesus Kristus)
Dari bacaan di atas saya bisa analagikan seperti ini:
Misalkan:
Firman = A
Allah = B
Firman Yang Telah Menjadi Manusia = Yesus Kristus = C
Jika Firman itu adalah Allah (A = B) dan Firman itu telah menjadi Yesus Kristus (A = C) maka Yesus Kristus itu adalah Allah (B = C)
Dengan analogi singkat ini kita dapat mengerti bahwa sesungguhnya Yesus Kristus itu adalah Allah.
Penciptaan
Sering sekali kita sebagai orang kristen mengkotak-kotakkan tugas Allah itu seperti ini. Allah Bapa memiliki tugas untuk mencipta, Allah Anak (Yesus Kristus) memiliki tugas penyelamatan dan Allah Roh Kudus memegang tanggung jawab sebagai penghibur, bahkan pengajaran ini sudah berurat akar di tengah2 jemaat. Padahal Yohanes 1: 3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dengan demikian Yesus Kristus juga memegang andil dalam penciptaan Dalam kisah penciptaan pada Kejadi 1:2 dijelaskan: Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Ternyata pada awal penciptaan juga Roh Allah (dalam perjanjian lama) atau Roh Kudus (setelah perjanjian baru) juga sudah turut andil dalam penciptaan.
Kejadian 1: 26: Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita……..Allah berkata baiklah kita. Kata kita adalah bentuk jamak berarti lebih dari satu, jadi tidak mungkin Allah Bapa berkata kepada dirinya sendiri baiklah kita. Dengan demikian sangat jelas bagi kita bahwa alam raya dan segala yang ada di dalamnya adalah hasil ciptaan Allah Bapa, Allah Anak dan Roh Kudus.Sebagaimana adanya kita saat ini itu adalah hasil ciptaan Tuhan Yesus, bahkan Yohanes 1: 3 di atas lebih menegaskan bahwa tidak ada satupun yang telah dijadikan tanpa peran serta Tuhan Yesus.
Yesus Kristus adalah Hidup
Ayat 4 dalam bacaan ini berkata: Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Di dalam Yesus Kristus ada kehidupan bagi setiap orang yang mau hidup di dalamnya. Kehidupan yang di tawarkan oleh Tuhan Yesus bukanlah kehidupan semu atau sementara seperti yang ditawarkan oleh dunia ini. Yohanes 14: 6 menjelaskan Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku, bahwa hidup yang diberikan oleh Tuhan Yesus adalah kehidupan bersama dengan Bapa artinya kehidupan tersebut adalah kehidupan yang kekal untuk selama-lamanya. Tidak ada jalan lain untuk memperoleh hidup itu (keselamatan/ sorga) selain melalui Yesus Kristus, tidak ada jalan lain di dunia ini untuk memperoleh keselamatan kecuali Tuhan Yesus. Kalau kita sering mendengar bahwa seribu jalan ke Roma, itu benar tapi bukan demikian dengan jalan ke sorga. Firman Tuhan katakan tidak ada jalan lain. Sekali lagi saya tegaskan hanya Yesus satu-satunya jalan untuk memperoleh hidup yang kekal.
Manusia Menolak Tuhan Yesus
Kendatipun demikian halnya bahwa segala sesuatu yang ada adalah hasil karya Tuhan Yesus dan hanya Yesuslah satu-satunya jalan, tetapi manusia sering kali menolak Tuhan Yesus. Ayat 10-11 berkata: Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tuhan Yesus datang kepada dunia ciptaanNya tetapi dunia tidak menerima Dia. Bagaimana seandainya hal tersebut terjadi kepada saudara?? Misalkan saja dengan anak saudara?? Anak yang sudah saudara lahirkan, ketika dia kecil saudara merawat dia dengan penuh kasih sayang, ketika sakit saudara bawa dia berobat bahkan tidak jarang saudara terganggu tidur ketika dia rewel pada malam hari, kemudian si anak ini bertambah besar. Ketika sudah usia sekolah saudara menyekolahkan anak ini di sekolah yang terbaik dengan harapan kelak bisa menolong keluarga, lalu anak itupun beranjak dewasa dengan kasih sayang dari saudara. Setelah menyelesaikan kuliahnya di Perguruan Tinggi terbaik, anak inipun mendapatkan pekerjaan yang baik lalu kembali ke kampung halamannya yaitu rumah anda. Pada suatu petang yang penat anda pulang dari tempat kerjaan lalu mengetuk pintu, ketika anak anda membukakan pintu lalu berkata:”Hei… kamu siapa?? Saya tidak mengenal kamu, pergi…!!!”. Sebagai orang tua yang sudah berkorban demikian besarnya kepada anak anda, kira2 apa yang akan anda katakan??? Mungkin saudara akan berkata: “Dasar anak durhaka…” bahkan mungkin memukul anak tersebut dengan apa yang bisa dijangkau oleh tangan saudara. Sangat sedih bukan?? Saya bisa merasakan itu karena saya juga saat ini sedang mengasuh anak saya yang masih kecil, sehingga saya dapat merasakan bagaimana susahnya mendidik anak saya. Hal tersebutlah yang terjadi dengan Tuhan Yesus. Ketika Dia datang kepada dunia ciptaannya, tapi manusia menolak Dia dengan berkata: “Aku tidak mengenal kamu”. Saya mau mengajak saudara kepada kisah di Taman Eden ketika Tuhan mengusir Adam dan Hawa dari Taman Eden. Sebenarnya alasan utama bukanlah masalah Adam dan Hawa telah melanggar perintah Allah untuk tidak makan buah yang ada di tengah2 taman, bukan sesimple itu saudara. Ketika Tuhan Allah berkata: “Semua buah yang ada di taman ini bisa kamu makan kecuali buah yang ada di tengah taman ini, jangan kamu memakannya. Ketika kamu memakannya, maka kamu akan mati.” Tetapi iblis memutar balikkan fakta dengan berkata: “semua buah pohon yang ada di taman ini tidak boleh kamu makan kecuali yang ada di tengah, ketika kamu memakannya maka mata kamu akan terbuka dan kamu akan sama dengan Allah”. Lalu Hawa lebih percaya kepada iblis dari pada kepada Allah yang menciptakan itu semua. Maka pokok permsalahannya dalam hal ini adalah penolakan, penolakan untuk percaya dengan apa yang sedang di katakan oleh Allah.
Mungkin saudara akan berkata: “saya tidak pernah berkata, saya tidak mengenal Engkau Tuhan” atau “Saya kan orang yang rajin beribadah dan rajin memuji Tuhan, bukankah hal itu sudah menunjukkan bahwa saya tidak menolak Tuhan??”. Tunggu dulu. Memang kamu tidak pernah berkata seperti itu, tapi saya akan berikan bentuk penolakan yang lain ketika saudara mengandalkan kesalehan hidup dalam memperoleh Anugerah keselamatan yang Tuhan Yesus janjikan, maka sesungguhnya saudara sedang menolak Tuhan Yesus, sedang tidak mengakui Karya Agung Tuhan Yesus di kayu salib. Ketika saudara bertindak seperti itu (mengandalkan perbuatan baik, kesalehan hidup, ibadah, pujian penyembahan, persepuluhan) sebenarnya saudara tidak hanya sedang menolak Tuhan Yesus, tapi saudara juga sedang membuat diri saudara berada di bawah kutuk. Yeremia 17: 5 berkata: terkutuklah orang yang mengandalkan manusia dan mengandalkan perbuatannya.
Efesus 2: 8-9 Menjelaskan bahwa: Sebab Karena Kasih Karunia Kamu Di Selamatkan Oleh Iman, Itu Bukan Hasil Usahamu, Tetapi Pemberian ALLAH. Itu Bukan Hasil Pekerjaanmu, Jangan ada Orang yang Memegahkan diri. Jadi jelaslah bahwa Keselamatan itu bukanlah hasil usaha, kesalehan hidup, ibadah, pelayanan kita tetapi semata-mata hanya karena Anugerah (Sola Gracia). Yohanes 6: 47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Sangat jelaslah bagi kita sesungguhnya barang siapa yang percaya kepada Tuhan Yesus, ia mempunya hidup yang kekal/ keselamatan/ kepastian masuk sorga. Saat kapan kepastian itu kita dapatkan?? Saat saudara dan saya percaya kepada Tuhan Yesus, maka pada saat itu juga keselematan itu sudah menjadi milik saudara dan saya. Roma 10:9 mengatakan “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan”.
Saat ini, ketika saudara membaca renungan ini, biar hati saudara diubahkan oleh Tuhan. Saya rindu melihat saudara di selamatkan, saya rindu saudara tidak menjadi orang yang menolak Tuhan, tetapi menjadi orang yang menerima Tuhan Yesus. Yohanes 1: 12 berkata: Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya. Ketika saudara membuka hati menerima Tuhan Yesus untuk masuk di hati saudara maka Tuhan akan menjadikan saudara sebagai anak-anak Allah. Saudara sebagai anak berarti saudara berhak sebagai ahli waris dari apa yang telah disediakan Tuhan Yesus yaitu Sorga yang kekal. Roma 8: 17 berkata: Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Ibrani 3: 7-8 Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu….Buka hatimu untuk menerima Tuhan Yesus, sebab hanya di dalam Dia engkau memperoleh hidup yang kekal yaitu sorga yang dijanjikan-Nya.
Jika saudara mau membuka hati menerima Tuhan Yesus, saudara dapat meminta sendiri dalam doa kepada Tuhan, suapaya Tuhan Yesus masuk ke dalam hidup saudara. Atau saudara dapat menggunakan contoh doa ini: Terima kasih Tuhan Yesus buat Firman-Mu saat ini, saya menyadari siapa diri saya selama ini saya adalah orang yang penuh dengan dosa,saya seringkali menolak Tuhan dalam hidup saua, saya mohon pengampunan dari Tuhan Yesus. Saat ini saya percaya Tuhan hanya dengan Iman dan Percaya maka saya memperoleh Anugerah hidup kekal yang Tuhan sediakan, saya menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya secara pribadi dan saya mengundang Engkau masuk dalam hidup saya, saya mau berbalik dari hidup saya selama ini dan hanya mengikut Tuhan Yesus saja. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar