SAKSI KRISTUS
Kis 1;8: Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Akhir-akhir ini, pesan Tuhan ini atau yang paling dikenal dengan istilah Amanat Agung (The Great Commandment) begitu kuat di Gereja di mana saya beribadah dan melayani sebagai Penginjil. Bahkan ada beberapa gereja yang mendapatkan pesan yang sama dari Tuhan bahwa penginjilan akhir-akhir menjadi sebuah prioritas di dalam sebuah gereja. Gereja yang tadinya konsen di pelayanan pastoral (penggembalaan) saat ini bergeser secara radikal kepada pelayanan apostolik (kerasulan).
Firman Tuhan berkata, kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun atas kamu. Ketika terjadi pencurahan Roh Kudus pada saat hari Pentakosta, Roh Kudus di curahkan dalam bentuk angin dan api. Banyak hamba-hamba Tuhan berkata bahwa pencurahan Roh Kudus akan sama seperti pada saat hari pentakosta dulu. Roh Kudus akan dicurahkan dalam bentuk angin dan api. Api berarti penyucian, totalitas kehidupan kita akan ‘dibakar’ dan dimurnikan dengan kuasa Roh Allah. Sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu (I Korintus 3;13). Dan angin akan mengarahkan hidup manusia kepada kebenaran Firman Tuhan.
Kalau kita tidak taat kepada panggilan itu maka Tuhan akan beri penghukuman. Masih ingat dengan kisah Yunus bagaimana ketidaktaatannya membuat dia harus dibuang ke laut dan masuk ke dalam perut ikan (Yunus 1: 1-17). Saya yakin kalau saja dia tidak melarikan diri ke Tarsis (arah yang berlawanan dengan Niniwe) maka dia tidak akan menerima penghukuman tersebut. Bisa saudara bayangkan bagaimana rasanya di dalam perut ikan? Bau busuk, penuh tekanan, gelap dan sesak nafas. Di tengah kondisi sedemikian Yunus sadar dan bertobat sehingga oleh perkenanan Tuhan Yunus dimuntahkan ikan di dekat pantai, kalau Yunus tetap tidak mau bertobat maka hidupnya akan berakhir di tempat pembuangan (anus). Saudara melihat bagaimana ketidaktaatan kepada panggilan Tuhan membuat Yunus harus mengalami penghukuman.
Seorang Hamba Tuhan memklasifikasikan manusia menurut ketaatannya.
a. Manusia sebelum mengalami pendisiplinan dari Tuhan langsung bertobat dan taat kepada perintah Tuhan Yesus
Seharusnya orang kristen berada pada type seperti ini, tapi kenyataannya sangat sedikit orang yang seperti itu
b. Manusia setelah mengalami pendisiplinan baru bertobat dan taat
Banyak orang kristen masuk pada tipikal seperti ini. Sebelum mendapat pendisiplinan dari Tuhan, hidup semau gue dan tidak mau diarahin oleh Firman Tuhan.
c. Setelah mendapat pendisiplinan dari Tuhan tetap tidak mau taat
Orang seperti ini sangat bahaya sekali, dan sangat banyak orang kristen ada dalam tipikal seperti ini.
a. Manusia sebelum mengalami pendisiplinan dari Tuhan langsung bertobat dan taat kepada perintah Tuhan Yesus
Seharusnya orang kristen berada pada type seperti ini, tapi kenyataannya sangat sedikit orang yang seperti itu
b. Manusia setelah mengalami pendisiplinan baru bertobat dan taat
Banyak orang kristen masuk pada tipikal seperti ini. Sebelum mendapat pendisiplinan dari Tuhan, hidup semau gue dan tidak mau diarahin oleh Firman Tuhan.
c. Setelah mendapat pendisiplinan dari Tuhan tetap tidak mau taat
Orang seperti ini sangat bahaya sekali, dan sangat banyak orang kristen ada dalam tipikal seperti ini.
Sekarang saudara tinggal pilih mau tipikal seperti apa saudara. Apakah harus di displinkan dulu sama Tuhan Yesus baru pergi memberitakan injil atau mau jadi orang bebal sekalian.Apakah saudara harus mengalami hal yang sama baru pergi memberitakan Injil?? Celakalah aku jika aku tidak memberitakan Injil (I Kor 9;16), Rasul Paulus berkata, celakalah aku jika tidak memberitakan injil. Dia sungguh menyadari bahwa panggilan dalam hidupnya adalah untuk mengerjakan amanat agung tersebut.
Apa yang membuat orang untuk enggan dalam memberitakan injil?? Dosa, ketakutan, dan ketidaktaatan. Adanya perasaan belum memperoleh pengampunan dari Tuhan untuk sesuatu hal sering melemahkan Iman orang kristen sehingga tidak berani untuk pergi melayani. Hal itu wajar karena ketidak kudusan membuat kita tidak layak di hadapan Tuhan, tapi akan tidak menjadi wajar adalah ketika berkubang dalam dosa itu. Tuhan memberikan janji dengan jelas, ada pemulihan bagi orang yang mau datang mohon ampun kepada Tuhan. Pohonkan ampun kepada Tuhan supaya saudara dipulihkan. Saudara kalau Roh Kudus dicurahkan atas saudara dan saya maka semua kelemahan-kelemahan tersebut akan ‘dibakar’ dan hidup saudara akan diarahkan kepada kuasa (power) untuk menjadi saksi. Tidak usah takut karena Tuhan memberikan janji penyertaan kepada saudara (Mat 28;20) Tuhan akan menyertai saudara dan saya hanya jika kita taat dan pergi untuk amanat agung ini.
Dalam sebuah doa malam di Gereja saya, saya mendapatkan pengertian yang baru mengapa orang kristen tidak pergi memberitakan injil, yaitu karena kurangnya kasih. Firman Tuhan memang sudah menubuatkan bahwa pada zaman akhir ini kasih akan semakin dingin, dan hal ini merupakan salah satu tanda-tanda akhir zaman. Saudara mungkin bisa berkata saya mengasihi Tuhan, silahkan. Tapi tolong buktikan kasih seperti apa yang saudara maksudkan. I Yohanes 5;2-3 menjelaskan: Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat. Bukti saudara dan saya mengasihi Tuhan ketika saudara dan saya melakukan perintah-perintah Tuhan Yesus. Sekarang perintah yang mana yang mau saudara lakukan. Perintah yang biasa atau perintah yang besar (amanat agung)?? Saya berdoa supaya kita semua boleh merindukan untuk melakukan bukan yang biasa-biasa tapi perintah yang agung yaitu memberitakan injil. Banyak orang percaya akhir-akhir ini tidak lagi memilih melakukan pelayanan yang ‘agung’ dari Tuhan tapi malah memilih pelayanan dan mengerjakan perintah yang biasa-biasa. Bahkan ada pelayanan yang sudah bergeser dari apostolik kepada sesuatu yang kurang penting. Memperhatikan lingkungan itu baik tapi itu bukanlah amanat agung.
Amanat agung yang Tuhan Yesus berikan jelas adalah pergi untuk menjadi saksi mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria sampai ke ujung-ujung bumi. Pergi berarti tidak diam. Pergi itu berarti beranjak meninggalkan zona nyaman saat ini dan masuk kepada zona yang tidak nyaman. Banyak orang berkata memberitakan injil berarti keluar dari zona nyaman ke dalam zona yang tidak nyaman. Dari satu sisi pernyataan ini benar karena pemberitaan injil berarti merebut jiwa dari ‘api kekal’ dan dibawa kepada Kristus untuk menerima hidup yang kekal (Yudas 1: 20-25). Apa zona nyaman saudara yang menghalangi saudara untuk memberitakan injil?? Pekerjaan, keluarga, harta, cita-cita?? Kalau hal itu yang menjadi penghalang, saya ragu saudara menempatkan itu semua bukan pada porsinya. Harusnya semua itu menjadi penopang bagi saudara dan saya dalam memberitakan firman Tuhan.
Saudara ada sesuatu yang lucu tentang kesaksian seseorang dalam melakukan penginjilan. Begini saudara, dia berkata kalau dia baru saja memberitakan injil, padahal sebenarnya bukan, dia hanya cerita firman saja. Saya berpikir jangan-jangan orang ini tidak mengerti apa yang dimaksudkan dengan Injil.
Apa itu Injil??
Roma 1;16: Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Kerap sekali orang salah mengerti dengan pengertian memberitakan injil. Ketika ada orang datang curhat dan berkeluh kesah tentang permasalahan hidupnya, lalu kita memberikan penguatan kepada saudara tersebut, dan kita menyebutnya sudah memberitakan injil. Sebenarnya itu pernyataan yang keliru saudara. Saudara dan saya harus tegas tentang apa content dari sebuah injil. Dinamakan memberitakan injil apabila saudara dan saya menguraikan hal-hal berikut ini. Pertama, saudara dan saya menjelaskan tentang kondisi manusia yang sudah jatuh dalam dosa dan manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri; kedua berbicara tentang Allah yang kasih yang harus mengampuni dan Allah yang adil yang harus menghukum. Saudara harus tegaskah bahwa dua sifat ini harus berjalan beriringan. Ketiga, berbicara tentang karya pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Keempat, berbicara tentang Iman yang menyelamatkan. Tanpa hal tersebut di atas berarti bukan sedang memberitakan injil, tapi memberi penguatan atau hanya memberitakan firman.
Apa itu Injil??
Roma 1;16: Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Kerap sekali orang salah mengerti dengan pengertian memberitakan injil. Ketika ada orang datang curhat dan berkeluh kesah tentang permasalahan hidupnya, lalu kita memberikan penguatan kepada saudara tersebut, dan kita menyebutnya sudah memberitakan injil. Sebenarnya itu pernyataan yang keliru saudara. Saudara dan saya harus tegas tentang apa content dari sebuah injil. Dinamakan memberitakan injil apabila saudara dan saya menguraikan hal-hal berikut ini. Pertama, saudara dan saya menjelaskan tentang kondisi manusia yang sudah jatuh dalam dosa dan manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri; kedua berbicara tentang Allah yang kasih yang harus mengampuni dan Allah yang adil yang harus menghukum. Saudara harus tegaskah bahwa dua sifat ini harus berjalan beriringan. Ketiga, berbicara tentang karya pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Keempat, berbicara tentang Iman yang menyelamatkan. Tanpa hal tersebut di atas berarti bukan sedang memberitakan injil, tapi memberi penguatan atau hanya memberitakan firman.
Pemberitaan Injil juga bukti saudara dan saya percaya kepada Tuhan Yesus. Apa yang saudara alami saudara beritakan kepada orang lain. Kita boleh belajar tentang perempuan Samaria, ketika dia mendengarkan bagaimana Tuhan Yesus tahu tentang rahasia hidupnya dan bertobat, lalu dia memberitakan injil di kampungnya dan seluruh penduduk di kampungnya bertobat (Yohanes 4: 1-49). Orang gila dari gerasa, masih ingat saudara?? Ketika dia mengalami kelepasan dia langsung pergi bersaksi dan seluruh penduduk dekapolis bertobat karena pemberitaanya. Sangat dahsyat saudara sepuluh kota (deka = sepuluh, polis = kota) di bawa kepada Tuhan oleh seorang mantan yang dirasuk setan (Markus 5: 1-20). Kalau mantan perempuan ga benar dan mantan orang gila sedemikian dahsyatnya dipakai Tuhan dalam memberitakan injil, bagaimana saudara dan saya?? Apakah Tuhan perlu mengubah kita menjadi orang-orang yang tidak benar dan menjadi orang gila yang tinggalnya di kuburan baru mau pergi memberitakan injil? Kalau saudara mau, saya akan doakan.
Kepada Siapa Memberitakan Injil??
Saya yakin saudara pasti memiliki pengertian yang benar akan hal ini. Manusia diselamatkan bukan karena dia sudah ada di dalam gereja, atau sudah menjadi pelayan pada sebuah gereja lokal. Saudara ingat John Wesley sang pendiri Gereja Methodist?? Menjelang akhir bulan Januari 1736, sebuah kapal barang bernama Simmonds, yang berlayar menuju Savannah, Georgia, AS, diserang oleh angin topan. Angin meraung dengan dahsyatnya. Kapal itu terombang-ambing tanpa kendali dan ombak laut menghantam geladak. Seorang pendeta gereja Anglikan yang ada di atas kapal gemetar ketakutan. John Wesley telah memberitakan Injil keselamatan kepada orang lain, tetapi ia sendiri takut mati. Sementara ombak terus menghantam geladak kapal, memorak-porandakan layar kapal berkeping-keping, Wesley terheran-heran melihat beberapa orang dari Moravian Brethren yang dengan tenang menyanyikan mazmur kepada Tuhan. Setelah badai berlalu, Wesley bertanya kepada salah satu di antara mereka, apakah ia merasa takut? "Tidak," jawab orang itu. Wesley menulis, "Ini merupakan hari luar biasa yang pernah saya alami." Kenapa? Karena pada saat itulah John Wesley si penginjil besar itu bertobat dan menerima Tuhan Yesus. Jadi seorang penginjil seperti saya juga perlu untuk diinjili saudara. Karena injil akan menyelamatkan bagi orang yang belum menerima keselamatan dan menguatkan iman bagi orang yang sudah percaya.
Kepada Siapa Memberitakan Injil??
Saya yakin saudara pasti memiliki pengertian yang benar akan hal ini. Manusia diselamatkan bukan karena dia sudah ada di dalam gereja, atau sudah menjadi pelayan pada sebuah gereja lokal. Saudara ingat John Wesley sang pendiri Gereja Methodist?? Menjelang akhir bulan Januari 1736, sebuah kapal barang bernama Simmonds, yang berlayar menuju Savannah, Georgia, AS, diserang oleh angin topan. Angin meraung dengan dahsyatnya. Kapal itu terombang-ambing tanpa kendali dan ombak laut menghantam geladak. Seorang pendeta gereja Anglikan yang ada di atas kapal gemetar ketakutan. John Wesley telah memberitakan Injil keselamatan kepada orang lain, tetapi ia sendiri takut mati. Sementara ombak terus menghantam geladak kapal, memorak-porandakan layar kapal berkeping-keping, Wesley terheran-heran melihat beberapa orang dari Moravian Brethren yang dengan tenang menyanyikan mazmur kepada Tuhan. Setelah badai berlalu, Wesley bertanya kepada salah satu di antara mereka, apakah ia merasa takut? "Tidak," jawab orang itu. Wesley menulis, "Ini merupakan hari luar biasa yang pernah saya alami." Kenapa? Karena pada saat itulah John Wesley si penginjil besar itu bertobat dan menerima Tuhan Yesus. Jadi seorang penginjil seperti saya juga perlu untuk diinjili saudara. Karena injil akan menyelamatkan bagi orang yang belum menerima keselamatan dan menguatkan iman bagi orang yang sudah percaya.
Kis 1;8: Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. Saudara dan saya dipanggil pertama sekali menjadi saksi di Yerusalem. Yerusalem berbicara tentang keluarga terdekat saudara, ada orang menggambarkan bahwa Yerusalem saudara minimal ‘dalihan na tolu’, berarti semua keluarga yang masih bertalian darah. Memang menjadi saksi di tengah keluarga tantangannya jauh lebih berat di banding pada orang lain, dan Tuhan Yesus juga mengakui itu saudara. Dia berkata: tidak ada seorang pun nabi yang diakui di daerah asalnya. Itu berarti harus ada cara yang berbeda, saudara harus menunjukkan perubahan yang radikal sehingga bisa menjadi saksi di tengah keluarga. Kedua, saudara dan saya dipanggil menjadi saksi di Yudea. Yudea berbicara tentang daerah tinggal saudara, bisa kampung halaman saudara, tempat pekerjaan saudara, teman-teman saudara, gereja saudara dan yang lainnya yang masih dalam lingkup orang percaya. Ketiga, Samaria. Samaria berbicara tentang lingkup orang yang belum percaya, dan yang terakhir sampai ke ujung-ujung bumi.
Bukan suatu kebetulan saudara dan saya ada pada zaman ini, Tuhan punya sebuah rencana supaya saudara dan saya dipakai oleh Tuhan menjadi saksiNya di zaman ini. Karena itu mari kita bergandengan tangan untuk ‘pergi’ menjadi saksi di zaman ini. Masihkah saudara tidak mau taat?? Kalau saudara tidak mau taat silahkan, Tuhan memberi janji dengan jelas, orang yang taat Tuhan akan memberkati dan orang yang tidak taat akan Tuhan disiplinkan. Saudara pilih taat atau tidak itu terserah saudara.
His Grace
Ev. Rinto Sirait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar